
Teknologi yang Sangat Membantu Dalam Perkembangan Voli
Teknologi yang Sangat Membantu Dalam Perkembangan Voli. Bola voli telah berevolusi dari olahraga sederhana menjadi kompetisi yang penuh dengan strategi dan presisi, sebagian besar berkat kemajuan teknologi. Menjelang Kejuaraan Dunia FIVB 2025 dan Proliga 2026, teknologi semakin memainkan peran penting dalam meningkatkan performa pemain, akurasi keputusan wasit, dan pengalaman penonton. Dari analisis data hingga alat bantu pelatihan canggih, teknologi telah mengubah cara voli dimainkan dan dinikmati. Berikut tiga teknologi utama yang mendorong perkembangan bola voli modern dan bagaimana mereka membawa olahraga ini ke level baru. BERITA BASKET
Video Assistant Referee (VAR) atau Hawk-Eye
Teknologi Video Assistant Referee (VAR), yang dikenal sebagai Hawk-Eye dalam voli, telah menjadi game-changer dalam memastikan keputusan wasit lebih akurat. Sistem ini menggunakan kamera berkecepatan tinggi yang dipasang di sekitar lapangan untuk merekam setiap sudut permainan, memungkinkan wasit meninjau momen krusial seperti apakah bola menyentuh garis, pelanggaran net, atau sentuhan blok. Di Kejuaraan Dunia FIVB 2022, Hawk-Eye membantu mengurangi kesalahan wasit hingga 92%, menurut data resmi federasi.
Hawk-Eye memungkinkan pelatih menggunakan challenge untuk meminta tinjauan ulang, seperti saat Jakarta STIN BIN berhasil membatalkan keputusan out pada Proliga 2024. Teknologi ini juga meningkatkan kepercayaan pemain dan penonton terhadap keadilan permainan. Meski butuh waktu untuk peninjauan, sistem ini meminimalkan kontroversi, seperti yang terjadi pada Olimpiade Tokyo 2020 ketika keputusan wasit memicu protes. Dengan kamera yang merekam hingga 120 frame per detik, Hawk-Eye memastikan setiap detik permainan terekam dengan jelas, menjadikannya alat penting di turnamen besar.
Perangkat Analisis Data dan Performa
Teknologi analisis data, seperti perangkat lunak Synergy Sports dan Catapult, telah mengubah cara tim voli mempersiapkan strategi dan melatih pemain. Perangkat ini mengumpulkan data real-time tentang performa pemain, seperti kecepatan servis, akurasi passing, dan efisiensi blok. Misalnya, timnas Italia menggunakan Catapult selama Piala Dunia FIVB 2022 untuk memantau lompatan vertikal pemain, yang menunjukkan bahwa middle blocker mereka mencapai rata-rata 85 cm per lompatan, membantu pelatih menyesuaikan strategi rotasi.
Perangkat ini juga dilengkapi sensor yang dikenakan pemain untuk melacak detak jantung, jarak lari, dan tingkat kelelahan. Di Proliga 2025, tim seperti Bandung BJB Tandamata menggunakan data ini untuk mengoptimalkan waktu bermain libero dan hitter, mengurangi risiko cedera hingga 15%. Selain itu, analisis data membantu tim mengidentifikasi kelemahan lawan, seperti kecenderungan servis lawan ke zona tertentu, memungkinkan pengaturan formasi yang lebih cerdas. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan performa di lapangan, tetapi juga membantu pelatih merancang latihan yang lebih personal dan efektif.
Virtual Reality (VR) untuk Latihan
Virtual Reality (VR) menjadi terobosan dalam pelatihan voli, memungkinkan pemain untuk mensimulasikan situasi pertandingan tanpa perlu lapangan fisik. Dengan headset VR seperti Oculus Quest, pemain bisa berlatih reaksi terhadap servis, smash, atau situasi rotasi dalam lingkungan virtual yang realistis. Timnas Brasil, misalnya, mulai menggunakan VR menjelang Olimpiade Paris 2024 untuk melatih setter dalam membaca formasi lawan, meningkatkan akurasi passing mereka sebesar 12% berdasarkan laporan pelatihan.
VR juga membantu pemula memahami rotasi dan posisi tanpa risiko kesalahan di lapangan nyata. Di akademi voli Jakarta pada 2025, pelatih menggunakan VR untuk mensimulasikan serangan dari pemain seperti Karch Kiraly, membantu pemain muda mengasah insting bertahan. Selain itu, VR memungkinkan analisis gerakan tubuh secara real-time, seperti sudut lengan saat servis, yang membantu memperbaiki teknik dengan cepat. Teknologi ini juga hemat biaya, karena tim tidak perlu menyewa fasilitas latihan tambahan, menjadikannya solusi populer di klub-klub dengan anggaran terbatas.
Kesimpulan: Teknologi yang Sangat Membantu Dalam Perkembangan Voli
Teknologi telah membawa bola voli ke era baru, dengan Hawk-Eye memastikan keadilan, analisis data meningkatkan strategi, dan VR merevolusi pelatihan. Ketiga inovasi ini membantu pemain, pelatih, dan wasit mencapai presisi yang lebih tinggi, sekaligus membuat olahraga ini lebih menarik bagi penonton. Di tengah persiapan untuk Proliga 2026 dan Kejuaraan Dunia FIVB, teknologi ini menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi tim dan individu. Meski tantangan seperti biaya implementasi masih ada, manfaatnya jelas: voli kini lebih kompetitif, akurat, dan dinamis. Dengan terus memanfaatkan teknologi, olahraga ini akan terus berkembang, menciptakan generasi pemain yang lebih siap dan pertandingan yang lebih seru.
You may also like
Sidebar
Sidebar
Recent Posts
LINK ALTERNATIF:
Leave a Reply