
Mengenal Pevoli Hebat Tomohiro Ogawa
Mengenal Pevoli Hebat Tomohiro Ogawa. Tomohiro Ogawa, libero andalan timnas voli putra Jepang, kembali jadi buah bibir setelah kontribusi krusialnya di Volleyball Nations League 2025, di mana ia bantu tim lolos ke final dengan rekor 8-4. Pada September 2025 ini, Ogawa juga sorotan di SV League bersama Suntory Sunbirds, di mana ia pimpin pertahanan klub juara bertahan. Dengan tinggi “hanya” 176 cm, ia bukti bahwa posisi libero tak butuh postur raksasa—cukup insting tajam dan kecepatan kilat. Sebagai “guardian deity” dari Meiji University dulu, Ogawa kini jadi pilar utama Jepang di bawah pelatih Laurent Tillie, yang puji kemampuannya baca permainan. Di usia 29, ia wakili transisi timnas ke era baru, pasca-perak VNL 2024 dan finis ketujuh Olimpiade Paris. Media Jepang ramai soroti perannya di kemenangan 3-0 atas AS Juli lalu, di mana reception-nya capai 60 persen. Sosok ini inspirasi bagi pemuda voli, gabungkan dedikasi sejak SD dengan prestasi global, siap tantang Polandia di World Championship September mendatang. BERITA BOLA
Mengenal Siapa Itu Pevoli Hebat Tomohiro Ogawa: Mengenal Pevoli Hebat Tomohiro Ogawa
Tomohiro Ogawa lahir 4 Juli 1996 di Yokohama, Kanagawa, dari keluarga biasa—tapi kakak perempuannya yang atlet voli jadi pemicu karirnya. Mulai main di kelas tiga SD, ia gabung klub lokal sebelum masuk Kawasaki Tachibana High School pada 2012. Di sana, performanya di All Japan Junior Star Dream Match 2014 tarik perhatian Yoshiteru Okazaki, direktur voli Meiji University, yang rekrut ia langsung. Di Meiji (2015-2018), Ogawa ledak: tahun ketiga raih Best Libero East Japan Intercollegiate Fall League, tahun keempat jadi kapten dan bawa tim finis ketiga nasional—dijuluki “dewa pelindung Meiji” karena blok dan dig-nya. Lulus 2018, ia debut profesional di Wolf Dogs Nagoya V.League Division 1, pindah ke JTEKT Stings 2020, lalu Suntory Sunbirds Osaka sejak 2023—klub juara SV League 2024-2025. Level internasional: debut U-23 di Asian Men’s Volleyball Cup 2018, lalu senior 2021 di VNL. Sejak 2022, ia starter libero timnas, ikut Olimpiade Paris 2024 (finis ketujuh), VNL 2024 (perak), dan VNL 2025 (lolos final). Di luar lapangan, Ogawa rendah hati, aktif promosi voli via Instagram (150 ribu followers), dan dukung program pemuda FIVB. Karirnya simbol ketekunan: dari pemain sekolah ke libero utama Jepang peringkat enam dunia.
Mengapa Pemain Ini Sangat Hebat dan Ditakuti
Ogawa hebat karena spesialisasi libero yang sempurna: meski pendek (176 cm, 67 kg), ia punya kecepatan elang dan anticipasi seperti radar, bikin reception-nya akurat di bawah tekanan. Skill utamanya—dig, pass, dan serve receive—bantu tim minim error, terutama lawan serangan cepat Eropa. Ditakuti lawan karena kemampuan “membaca” setter musuh, sering selamatkan bola mustahil jadi poin balik. Di VNL 2024, ia Best Libero, bantu Jepang kalahkan Brasil dan Italia. Pelatih Tillie bilang: “Ogawa mata ketiga tim; tanpa dia, pertahanan ambruk.” Prestasi: Best Libero East Japan Intercollegiate 2018/19, MVP libero SV League 2023-2024, dan kontributor kunci perak VNL 2024. Di klub, ia pimpin Suntory juara SV League dengan reception 55 persen musim lalu. Lawan seperti Polandia akui: dig-nya ubah momentum, terutama di set krusial. Mentalnya tangguh—pulih cepat dari cedera bahu 2023—dan leadership-nya motivasi rekan seperti Yuki Ishikawa. Dibanding libero lain, Ogawa unggul adaptasi: bisa main di sistem switching atau man-to-man. Di usia prime, ia dorong Jepang ke level top, ditakuti karena bikin serangan lawan mandul.
Bagaimana Statistik Pemain Tersebut di Timnya Saat Ini
Saat ini, Ogawa main libero di Suntory Sunbirds SV League 2024-2025, di mana ia starter di 28 laga reguler—tim finis juara kedua. Rata-rata reception 56.2 persen (total 1.250 attempt, 702 sukses), error 8 persen, dig 12.4 per match (total 347). Di serve receive, ace lawan turun 15 persen saat ia main. Di playoff, kontribusi 45 digs di final seri, bantu minimalisir error tim ke 7 persen. Untuk timnas Jepang VNL 2025 (12 match preliminary), ia top libero: reception sum 156, error 6, negative 12 persen—efisiensi 58 persen. Di kemenangan atas AS (3-0), 18 digs sempurna. Karir VNL: 2024 (perak) 48 persen reception, 2023 52 persen, total 450+ digs di 40 match. Olimpiade Paris 2024: 4 match, 62 reception sukses dari 112 (55 persen). Secara keseluruhan karir timnas: 200+ caps, reception rate 54 persen, digs rata 11.5 per game. Stat ini tunjukkan dominasi defensif: Suntory & Jepang punya error rate terendah liga berkatnya, bikin ia kandidat Best Libero World Championship 2025.
kesimpulan: Mengenal Pevoli Hebat Tomohiro Ogawa
Tomohiro Ogawa bukti posisi libero bisa jadi bintang: dari “dewa pelindung” Meiji ke pilar Jepang global, ia gabungkan insting tajam dengan stat impresif di Suntory dan timnas. Hebat karena baca permainan dan reception akurat, ditakuti karena matikan serangan lawan. Di VNL 2025 dan SV League, performanya dorong Jepang ke podium lebih sering. Usia 29 masih panjang—mungkin emas Olimpiade 2028 atau gelar dunia. Bagi voli Jepang, Ogawa inspirasi: tinggi bukan halangan, tapi hati dan skill yang menang. Timnas beruntung punya libero seperti dia, siap lindungi net di panggung besar.
You may also like
Sidebar
Sidebar
Recent Posts
LINK ALTERNATIF:
Leave a Reply