
Alasan Utama Voli Tidak Diminati di Indonesia
Alasan Utama Voli Tidak Diminati di Indonesia. Di tengah hiruk-pikuk SEA V-League 2025 yang baru usai bulan lalu, timnas voli putri Indonesia finis di posisi bawah setelah kalah telak dari Thailand—prestasi yang bikin fans kecewa. Proliga 2025 sendiri, dengan hanya lima tim putra yang bertarung, terasa sepi di tengah jadwal padat. Padahal, voli pernah jadi olahraga nomor tiga tersukses di Indonesia setelah sepak bola dan bulu tangkis, terutama di daerah pedesaan. Tapi kini, minat masyarakat terhadapnya merosot tajam: penonton liga domestik tak tembus ribuan, dan hashtag voli kalah jauh dari #Liga1 di media sosial. Alasan utamanya? Campuran faktor struktural dan budaya yang bikin voli stuck di level amatir. Di Oktober 2025 ini, saat PBVSI sibuk rencanakan Livoli Divisi Utama yang dimajukan untuk SEA Games, waktunya ungkap kenapa olahraga ini tak lagi jadi pilihan utama anak muda. BERITA BOLA
Dominasi Olahraga Lain dan Eksposur Media yang Minim: Alasan Utama Voli Tidak Diminati di Indonesia
Sepak bola dan bulu tangkis sudah kuasai hati bangsa sejak lama, bikin voli sulit bersaing. Di Indonesia, bola jadi “agama” tersendiri—setiap gol Timnas bikin berita nasional meledak, sementara smash voli jarang dapat slot prime time. Bulu tangkis, dengan bintang seperti Anthony Ginting atau Jonatan Christie, punya cerita heroik yang mudah dicerna, plus dukungan sponsor raksasa. Voli? Masih dianggap niche, meski populer di sekolah sebagai pelajaran PJOK. Hasilnya, anak muda lebih pilih futsal atau basket karena aksesnya gampang lewat YouTube highlight NBA.
Eksposur media jadi biang kerok utama. Liputan TV nasional untuk Proliga minim banget—cuma highlight singkat di channel olahraga, sementara sepak bola banjiri berita harian. Di 2025, SEA V-League dapat siaran live terbatas, tapi viewership tak sampe separuh final AFF. Media sosial pun tak ramah: konten voli jarang viral karena kurang drama, seperti transfer bombastis atau kontroversi wasit. PBVSI akui ini—mereka andalkan YouTube resmi yang view-nya stagnan di ratusan ribu, jauh dari jutaan untuk pertandingan bola. Tanpa promosi masif, voli kalah pamor; generasi Z lebih kenal Megawati di level internasional daripada pemain Proliga sehari-hari. Ini lingkaran setan: minim liputan bikin minat rendah, minat rendah bikin sponsor ogah, dan akhirnya eksposur makin surut.
Kurangnya Infrastruktur dan Akses Fasilitas: Alasan Utama Voli Tidak Diminati di Indonesia
Infrastruktur voli di Indonesia masih ala kadarnya, terutama di luar Jawa. Lapangan standar FIVB langka—banyak sekolah pakai net usang atau tanah berdebu, bikin latihan tak optimal. Di Papua atau Sulawesi, akses gym indoor minim, padahal daerah ini lahirkan talenta seperti Pascalina Mahuze. Pemerintah alokasikan anggaran olahraga lebih ke sepak bola, dengan stadion megah seperti Gelora Bung Karno yang jarang dipakai voli. Di 2025, meski ada rencana bangun pusat pelatihan nasional, eksekusinya lambat—hanya 30 persen proyek selesai tepat waktu.
Akses untuk pemula juga jadi hambatan. Biaya sepatu voli atau bola berkualitas mahal buat keluarga menengah ke bawah, sementara klub amatir kurang program beasiswa. Anak muda di kota besar lebih pilih gym fitness atau e-sports karena fasilitasnya modern dan Instagramable. Hasilnya, basis pemain voli menyusut: PBVSI laporkan pendaftaran junior turun 15 persen sejak 2023. Tanpa infrastruktur solid, voli tak bisa berkembang seperti di Jepang atau Thailand, di mana liga pro punya arena dedicated. Ini bikin olahraga yang seharusnya inklusif jadi eksklusif, kurangi minat massal.
Prestasi Timnas dan Liga Domestik yang Kurang Greget
Prestasi voli Indonesia mentok di level regional, bikin fans cepat bosan. Timnas putri juara SEA Games berkali-kali, tapi gagal di AVC Nations Cup 2025—kalah dari tuan rumah Iran meski skuad mewah. Putra pun tak ikut VNL 2025 karena gagal juara AVC Challenge Cup, alasan syarat ketat FIVB. Kekalahan ini tak cuma rugikan poin ranking, tapi juga semangat penonton: peringkat dunia kita turun ke 50-an, jauh dari era 1960-an saat voli populer berkat promosi pemerintah. Absennya bintang seperti Megawati di turnamen karena jadwal klub luar bikin timnas terasa inkonsisten.
Liga domestik Proliga tambah bikin kecewa. Di 2025, sektor putra cuma lima tim setelah Jakarta BIN dan Pertamina mundur—alasannya finansial dan prioritas lain. Final balik ke GOR Amongrogo Yogyakarta karena animo Jakarta rendah, bukan di Indonesia Arena seperti 2024. Persaingan melempem tanpa rivalitas kuat, plus gaji pemain asing mahal bikin kesenjangan dengan lokal. Livoli Divisi Utama dimajukan untuk SEA Games, tapi mundurnya tim putri PLN karena telat daftar tunjukkan manajemen PBVSI masih rapuh. Tanpa liga yang kompetitif dan cerita sukses rutin, voli susah tarik sponsor atau fans baru—beda dengan IBL basket yang ekspansi cepat.
Kesimpulan
Alasan utama voli tak diminati di Indonesia ringkas: dominasi olahraga lain plus media minim, infrastruktur payah, dan prestasi mandek bikin olahraga ini kehilangan pesona. Di 2025, dengan SEA Games di depan mata, PBVSI punya peluang bangkit—lewat kolaborasi TV besar, bangun fasilitas daerah, dan fokus pengembangan liga. Voli pernah jadi kebanggaan, dari era penjajahan hingga Proliga gemilang; tinggal eksekusi visi. Bagi anak muda, ini panggilan: dukung voli, biar smash kita tak lagi sepi sorak. Indonesia siap lahirkan era voli baru—asal langkahnya tegas sekarang.
You may also like
Sidebar
Sidebar
Recent Posts
LINK ALTERNATIF:
Auto Viral! Anak Gaming Cafe Surabaya Sukses WD Puluhan Juta Dari Pascol Ketua Naga
Cerita Unik: Satpam Kantor Bisa Renovasi Rumah Karena Main Mahjong Ways 2
Kisah Inspiratif Tukang Ojek Online Bisa Lunasi Kredit Motor Dari Cuan Sweet Bonanza
Kisah Nyata! Anak Kos Karawang Dapat Uang Kontrakan 1 Tahun Dari Ketuanaga
Kuli Bangunan Jakarta Bisa Beli Motor Baru Setelah Jackpot di PG Soft Mahjong Ways
Mahasiswa Perantauan Hemat Biaya Hidup 1 Semester Berkat Maxwin Sweet Bonanza
Modal Seribu Rupiah Tukang Parkir Bandung Pulang Bawa Uang Jutaan Dari Mahjong Ways 2
Penjaga Warnet di Malang Dapat Kejutan Saldo Puluhan Juta Usai Main Mahjong Ways 2
Penjual Gorengan Depok Mendadak Tajir Usai Bermain 100 Spin Auto-Manual Sweet Bonanza
Rahasia Bocah 16 Tahun Bisa Beli iPhone Hasil Bermain Mahjong Ways Tanpa Modal Besar
Remaja 17 Tahun Bukukan Rekor Pribadi Menang Besar Sweet Bonanza Dalam 1 Malam
Seorang PNS di Surabaya Ngaku Berhasil Bayar Cicilan Rumah Dari Hasil Ketuanaga Pascol
Strategi Rahasia Dari Anak STM Bikin Jackpot Mahjong Ways 2 Pecah Sampai x10000
Trik Hp Jadul Bisa Tembus Maxwin Mahjong Ways, Bukti dari Pemain Asal Solo
Viral! Ibu Rumah Tangga di Bekasi Belanja Emas Setelah Cuan Dari Sweet Bonanza
Leave a Reply