
Melihat Latihan Voli Pemain Kim Yeon-koung
Melihat Latihan Voli Pemain Kim Yeon-koung. Pada awal Oktober 2025, sorotan voli Korea kembali ke Kim Yeon-koung, legenda outside hitter yang kini beralih peran sebagai rookie coach di acara hiburan MBC “Rookie Coach Kim Yeon-koung”. Setelah pensiun gemilang dengan KYK Invitational 2025 di Mei—di mana ia catat 25 poin terakhirnya—Kim, di usia 37 tahun, debut memimpin tim “Filseung Wonder Dogs” sejak akhir September. Sesi latihan di studio MBC Seoul ini, yang tayang perdana 28 September, jadi momen langka penggemar intip sisi baru sang “Volleyball Empress”. Di bawah arahan produser acara, Kim integrasikan pengalaman Olimpiade tiga kali dan MVP World Championship-nya untuk bangun chemistry amatir. Camp ini bukan sekadar hiburan; ini transisi Kim ke mentoring, fondasi KYK Foundation-nya yang promosikan voli muda. Penggemar, yang ingat spiking 115 km/jam ikoniknya, kini saksikan rutinitasnya: campuran disiplin ketat dan humor ringan. BERITA TERKINI
Latihan 1: Pemanasan dan Kondisi Fisik: Melihat Latihan Voli Pemain Kim Yeon-koung
Sesi pagi dimulai pukul 9 pagi di lapangan mini MBC, Kim memimpin pemanasan dinamis dengan kaus polo tim nomor 10—penghormatan karier lamanya. Tinggi 1,92 meter masih menonjol saat ia demo jumping jacks dan shuttle runs melintasi garis, diikuti arm swings lebar untuk bahu rekan. Trainer acara pantau detak jantung via jam tangan, jaga zona 130-150 bpm—prioritas bagi amatir yang tak biasa intensitas pro. “Ingat napas dalam, jangan buru-buru,” katanya saat jeda, sambil koreksi postur Lee Da-hee, aktris yang jadi kapten tim, dengan sentuhan ringan di punggung.
Latihan berlanjut ke conditioning circuit: burpee variations 15 menit interval, campur wall sits untuk lower body endurance. Kim selesaikan demo tiga set, fokus core dengan Russian twists—ia tambah beban 5 kg untuk tunjukkan form ideal, polesan dari rehab bahu 2021-nya. Sesi ini 45 menit, diakhiri group stretch di mana Kim bagi cerita Olimpiade Rio: “Pemanasan ini selamatkan karierku.” Yang spesial, ia ajak komedian Yoo Jae-suk ikut plank challenge, ciptakan tawa saat Jae-suk ambruk. Pemanasan ini krusial; sebagai coach, Kim tekankan fondasi fisik, bukti pengalamannya cegah cedera seperti yang ia alami di Fenerbahce. Hasilnya, tim keluar energik, siap drill tanpa keluhan.
Latihan 2: Drill Spiking dan Pengembangan Keterampilan: Melihat Latihan Voli Pemain Kim Yeon-koung
Pindah ke zona net pukul 10.30 pagi, Kim kuasai spiking reps di bawah arahan asisten. Fokus utama: approach jumps dan cross-court hits, dengan setter amatir sebagai feeder. Dari outside position, ia demo 80 dari 90 bola—akurasi 89 persen—gerakannya halus, manfaatkan tiga langkah ikonik untuk sudut tajam. “Timing approach, bukan kekuatan mentah,” gumamnya saat ulang, ingatkan pengalaman Tianjin 2019.
Drill berlanjut ke block simulations, di mana Kim pasangan dengan middle blocker tim untuk double-block lawan digs. Ia bereksperimen dengan read drills baru, hasilkan 75 persen success rate di reps. Sesi ini 70 menit, diselingi tablet review untuk breakdown arm swing—Kim tunjukkan footage kariernya sendiri. Tak pelit, ia tarik idol K-pop sebagai rookie: “Gunakan mata ikuti bola, jangan tebak.” Penutup: serving aces, 25 dari 30, dengan jump serve ringan yang bikin tim kagum. Latihan ini soroti transisi Kim: dari player jadi guru, siap bangun serangan berlapis untuk amatir yang butuh basic. Dengan humor saat koreksi kesalahan, sesi berakhir vibe positif.
Latihan 3: Scrimmage Tim dan Mentoring
Puncak hari adalah scrimmage 6-on-6 pukul 12 siang, Kim orkes tim Wonder Dogs lawan tim lawan di net penuh kamera. Peluit acara berbunyi, langsung Kim intervensi: “Switch lebih cepat, lindungi gap!” Dalam 20 menit, tim catat 22 poin berkat spike Da-hee yang ia poles, plus 4 blok kolektif. Fokus: transition plays, dengan Kim pimpin rotations yang naikkan dig rate 30 persen.
Lebih dari skor—25-21 menang—scrimmage jadi ajang mentoring. Saat timeout, ia tarik Jae-suk diskusikan serving pressure: “Arahkan ke weak spot, paksa error.” Demonstrasi float serve picu tepuk tangan dari kru. Ada momen lucu saat Kim troll rekan dengan fake block, gelak tawa isi studio—kontras grit Olimpiadenya. Produser puas cohesion, sebut Kim “coach alami” yang bikin acara viral. Ia tutup dengan huddle motivasi: “Voli soal tim, bukan solo.” Interaksinya dengan Da-hee soroti visi: aktris ini potensial star, perkuat tim untuk challenge minggu depan lawan coach lain.
Kesimpulan
Training acara MBC Oktober 2025 ini jadi debut brilian Kim Yeon-koung sebagai coach rookie. Dari pemanasan disiplin hingga scrimmage penuh inspirasi, ia tak hanya ajar teknik—ia bangun mental juara, dengan cerita karier jadi senjata utama. Pensiun Mei lalu tutup babak player, tapi peran baru ini buka pintu KYK Foundation untuk voli muda Korea. Dengan chemistry Wonder Dogs yang cepat terbentuk dan humornya yang menular, acara ini potensial hit besar. Episode selanjutnya tayang akhir pekan, dan jika pola ini lanjut, Kim bisa ulangi legacy MVP-nya di bench. Penggemar voli Korea boleh bangga: Empress kini ratu mentoring, siap angkat generasi baru.
You may also like
Sidebar
Sidebar
Recent Posts
LINK ALTERNATIF:
Leave a Reply